CILACAP, INFO_PAS - Perwakilan dari Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar turut serta dalam kuliah umum yang dilaksanakan di Nusakambangan, dengan fokus pada pembelajaran pemetaan menggunakan metode Fotogrametri, Kamis (22/08/24).
Kegiatan ini diadakan di Wismasari, Lapas Batu, Nusakambangan, dan dihadiri oleh seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Nusakambangan. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Lapas Batu, M. Ulin Nuha.
Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi mengenai instalasi perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pemetaan serta pengenalan dasar-dasar pemetaan. Materi ini mencakup dasar-dasar tentang koordinat dan penggunaan foto udara untuk proses pemetaan. Setelah sesi teori, para peserta melakukan praktik langsung penggunaan software pemetaan, mempelajari cara menganalisis data yang diperoleh dari citra udara, dan bagaimana menerapkannya dalam tugas pemetaan sehari-hari.
Metode Fotogrametri yang dipelajari adalah teknik yang digunakan untuk mengukur dan memetakan objek atau wilayah berdasarkan foto atau citra udara. Biasanya, foto-foto tersebut diambil dari sudut pandang yang berbeda untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang objek. Hasil dari analisis tersebut dapat digunakan untuk menentukan ukuran, bentuk, posisi, dan sifat-sifat lainnya dari objek yang ada dalam gambar. Fotogrametri menjadi teknik yang sangat berguna dalam berbagai bidang, mulai dari kartografi, arkeologi, hingga geodesi. Dalam konteks pemasyarakatan, metode ini juga dapat diterapkan dalam survei lahan atau pemodelan 3D yang memerlukan akurasi tinggi tanpa kontak langsung dengan objek yang diukur.
Baca juga:
Bakamla RI Resmi Tutup Pelatihan ICS
|
Fotogrametri banyak digunakan dalam pemetaan lahan yang sulit diakses atau berbahaya, membuatnya menjadi teknik yang penting untuk dipelajari oleh para petugas di lapangan. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperluas kompetensi mereka, terutama dalam penggunaan teknologi yang relevan dengan pemetaan, yang dapat bermanfaat untuk tugas-tugas pemasyarakatan di masa depan.
Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, diharapkan peserta tidak hanya memahami teori dasar fotogrametri, tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik. Pengetahuan baru yang mereka peroleh dapat menjadi aset penting dalam meningkatkan efisiensi kerja di lapangan. Selain itu, kemampuan untuk menggunakan teknologi pemetaan canggih ini akan memperkuat kapasitas mereka dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan ketelitian, terutama dalam konteks keamanan dan pengelolaan wilayah Lapas Nusakambangan yang luas dan kompleks.
Kegiatan ini juga merupakan langkah penting bagi Lapas Karanganyar dalam memperkaya pengetahuan dan keahlian para pegawai, sehingga mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam mengembangkan sistem pemetaan yang lebih akurat dan efektif di lingkungan pemasyarakatan. Harapan besarnya adalah bahwa pemahaman tentang fotogrametri ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta di lapangan, tetapi juga dapat diterapkan dalam tugas-tugas pemasyarakatan lainnya yang membutuhkan presisi tinggi.